Perkembangan dari Bahasa di Indonesia tidaklah terlepas dengan asal sejarahnya dimana keberadaan Kerajaan yaitu melayu yang berada di Indonesia telah meninggalkan banyak prasati - prasasti yang menggunakan bahasa melayu didalam unsurnya. Diantara dari unsur tersebut adalah
@. Kedukan Bukit (683 Masehi),
@. Talang Tuwo (684 Masehi),
@. Kota Kapur (686 Masehi),
@. Karang Brahi (686 Masehi),
@. Gandasuli (832 Masehi),
@. Bogor (942 Masehi), dan
@. Pagaruyung (1356) (Abas, 1987: 24)
Dalam Prasasti -prasati itu banyak yang menggunakan campuran antara bahasa sangskerta serta melayu, dimana mengartikan bahwa bahasa melayu digunakan sebagai bahasa resmi kerajaan-kerajaan saat waktu itu.
Untuk perkembangan bahasa dari melayu ke Bahasa Indonesia terjadi sebelum dan sesudah traktat london atau perjanjian london ditahun 1824 yaitu perjanjian antara Belanda dengan Inggris hal wilayah kekuasaan Inggris di Indonesia
Dari sudut pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu, konflik antara Inggris dan Belanda sangat penting, karena konfrontasi antarakedua kekuasaan itu berakhir pada pembagian kawasan Kepulauan Nusantara menjadi dua, berdasarkan variasi bahasa Melayu yang dipergunakan di kawasan itu, yaitu bahasa Melayu Johor dan bahasa Melayu Riau.
Penyempuranaan ejaan juga pernah terjadi dengan bahasa Indonesia. Penyempurnaan tersebut terjadi beberapa kali diantaranya adalah
#. Ejaan van Ophuijsen
#. Ejaan Republik
#. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
#. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
Bahasa indoensia mengalami unsur serapan dengan bahasa lainnya, diantara unsur serapah itu adalah :
$. Belanda 3.280 kata
$. Inggris 1.610 kata
$. Arab 1.495 kata
$. Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
$. Cina 290 kata
$. Portugis 131 kata
$. Tamil 83 kata
$. Parsi 63 kata
$. Hindi 7 kata
Beberapa contoh dari unsur serapan dari Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia diantaranya :
@. abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
@. bakhil, baligh, batil, barakah,
@. daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,
@. khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
@. musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
@. kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas,
@. syariat, ulama, wajib, ziarah.
Beberapa Contoh unsur serapan dari Bahasa Belanda dalam Bahasa Indonesia diantaranya ialah :
#. abituren (abiturient)
#. abonemen (abonnemen)
#. absen (absent)
#. absensi (absentie)
#. afdruk (afdruk)
#. Agustus (augustus)
#. agen (agent)
#. ajudan (adjudant)
#. administrasi (administratie)
Untuk menguatkan bahwa bahasa Indonesia adalah Bahasa nasional milik Indonesia maka diadakanlah Sumpah Pemuda dan pada Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV.
Namun sayangnya pada saat ini, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam aktifitas keseharian sudah sangat jarang sekali digunakan dalam kegiatan masyarakat pada umumnya. Dengan majunya zaman dan perkembangan tekhnologi, bahasa Indonesia sudah atau mungkin bergeser dari bahas nasional menjadi bahasa musim. Artinya jika tidak ada kegiatan yang formal, maka kebanyak dari masyarakat kita jarang yang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan EYD yang faseh. Tetapi kabanyak sudah banyak menggunakan bahasa gaul, bahasa daerah, bahkan bahasa inggris. Dimana yang menandakan bahwa orang tersebut sudah maju dan tidak ketinggalan zaman saat zaman sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar