Khasiat aspirin untuk mampu melindngi seorang wanita dari resiko stroke ternyata tidak dapat digunakan pada lawan jenis mereka, pria. Padahal Aspirin banyak direkomendasikan oleh dokter untuk digunakan pada pria dan wanita penderita penyakit jantung.
Dokter dari Harvard Medical School sekaligus peneliti dari `Brigham and Women's Hospital` di Boston ini mengingatkan bahwa sangat berbahaya melakukan generalisasi pada dampak penggunaan aspirin pada wanita dan pria. "Kami sudah mengetahui jawaban dari isu itu."
Studi yang dilakukan oleh `The Women's Health Study` sebelumnya melakukan pengujian pada penggunaan aspirin dan vitamin E pada wanita. Hasilnya konsumsi vitamin E tidak memberikan sebuah solusi yang baik bagi wania karena suplemen itu tidak cukup membantu namun malah merusak.
Hampir 40.000 wanita yang berusia 45 tahun telah mendapatkan aspirin sebesar 100 milligrams yang diberikan secara acak. Setelah 10 tahun pengguna aspirin menunjukan bahwa mereka memiliki peluang 17% lebih rendah terkena stroke karena kemungkinan besar aspirin mampu mencegah terjadinya pembekuan darah.
Stroke ditengarai terjadi karena aliran darah ke otak tidak lancar karena adanya pembekuan darah. Sementara wanita berusia diatas 65 tahun memiliki keuntungan yang lebih tinggi dengan mengkonsumsi aspirin dimana mereka mampu terhindar terkena resiko stroke sampai 34%. Catatan penting lainya adalah proteksi aspirin bisa secara efektif terjadi pada wanita non perokok dan mantan perokok.
Namun manfaat ini tidak berlaku pada wanita yang menggunakan hormon setelah terjadinya masa menopause. Hasil penelitian Dr Paul ini memang sangat baik karena para wanita memiliki peluang yang besar terkena stroke ketimbang serangan jantung, sebuah hal yang berbeda terjadi pada pria yang memiliki resiko tinggi terkena serangan jantung ketimbang stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar