Aspek Pemasaran
Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam aspek ini beberapa hal yang diperhatikan adalah:
- Pasar dan jenis (pasar konsumen, industri, reseller)
- Analisis penawaran dan permintaan produk
- Tren perkembangan permintaan produk
Dalam pemasaran dikenal segmenting, targeting dan positioning:
Segmentasi
Penerapan segmentasi mempunyai syarat measurability, accessability, substantiability dan dibagi berdasarkan:
- Geografis
- Demografis
- Sosiologis
- Psikografis
Targeting
Ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktur segmen (profitable), dan sasaran dan sumber daya yang dimiliki
Alternarif pasar sasaran:
- undiffirentiated marketing (produk tunggal)
- defferentiated marketing (produk berbeda untuk pasar berbeda)
- concentrated marketing (pembeli tertentu)
Positioning
Melakukan identifikasi keunggulan kompetitif yaitu diferensiasi produk, diferensiasi jasa, diferensiasi personil, diferensiasi citra.
Sumber dari : Disini
Aspek dari Keuangan
Aspek Keuangan
Tujuan umum pendirian sebuah usaha adalah untuk menghasilkan benefit dan profit. Benefit dan profit tersebut merupakan imbalan atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam sebuah usaha. Dengan demikian, sebuah usaha akan membutuhkan sejumlah uang sebagai modal yang akan digunakan pada tahap pra operasi, tahap pembangunan dan tahap operasional.
Dana investasi pada tahap pra operasi biasanya dibutuhkan untuk pengurusan izin-izin usaha, pematangan lahan (land improvement), dan lain-lain. Pada tahap pembangunan dana investasi diperlukan untuk membiayai bangunan fisik seperti kandang, gudang, jalan, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan. Pada tahap operasional sebuah usaha membutuhkan sejumlah uang untuk membiayai modal kerja seperti untuk membeli pakan, peralatan dan perlengkapan, vitamin, obat-obatan, membayar gaji karyawan/ upah pekerja, bunga modal, dan lain-lain.
Benefit dan profit usaha berasal dari selisih nilai jual produk (susu, telur, ternak, daging, dll) dengan seluruh biaya yang dikeluarkan pada periode waktu tertentu. Tingkat benefit dan profit yang dihasilkan dari usaha sangat tergantung dari kemampuan usaha dalam mengefisienkan biaya usaha. Berdasarkan hal itu, maka pembiayaan usaha harus direncanakan dengan baik dan cermat dalam bentuk rencana anggaran biaya (RAB).
Aspek keuangan dalam studi kelayakan biasanya mempelajari kebutuhan dana untuk aktiva tetap, aktiva lancar, modal kerja, sumber pendanaan, dan sumber penerimaan, analisis biaya dan manfaat, serta arus kas. Biasanya aspek keuangan dalam studi kelayakan didasarkan atas angka proyeksi seperti proyeksi kebutuhan investasi, proyeksi biaya dan manfaat/ keuntungan, dan proyeksi arus kas. Semua proyeksi tersebut pada analisi lebih lanjut menjadi dasar bagi penilaian kelayakan sebuah usaha menurut kriteria investasi (NPV, IRR, dan B/C,) dan menilai kemampuan usaha dalam membayar seluruh biaya yang harus ditanggung. Disamping itu, salah satu dari proyeksi tersebut dapat digunakan untuk mengukur rentang waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh modal/ investasi yang tanamkan, atau yang lebih dikenal dengan pay back periode (PBP).
Sebagai gambaran (tetapi bukan sesuatu yang absolut), dalam mengkaji aspek keuangan dalam studi kelayakan stidaknya ada lima faktor yang harus dikaji. Kelima faktor tersebut adalah :
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk di sini estimasi tentang break event proyek tersebut.
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti ”rate of retrun on investment”. “net present value”. “internal rate of retrun”. “profitability index”,dan “payback period”. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.
Sumber dari : Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar